Mou Ngebet Trofi Champions Ketiga
Minggu, 15 Juli 2012
Gelar Piala Raja dan La Liga yang diraihnya selama membesut Real Madrid, ternyata belum memberi kepuasan bagi José Mourinho. Trofi Liga Champions dirasa masih menjadi missing piece yang wajib diraihnya musim 2012/2013 mendatang.
Merasa tinggal sejengkal lagi menorehkan sejarah sebagai pelatih pertama yang meraih gelar Eropa tiga kali dengan tiga klub berbeda, Mourinho tak sabar untuk memulai musim baru. Target juara Champions League bersama Los Blancos akan menjadi harga mati saat dirinya merasa masih di puncak karier.
Entrenador nyentrik itu sempat merasakan aura kebahagiaan ketika sukses mematahkan dominasi Barcelona di ranah Spanyol. Tapi ternyata, perjalanan Madrid yang terhenti di semi final pentas Eropa, membuatnya kecewa. Madrid dikandaskan Bayern Munich lewat adu penalti.
Menyongosong musim baru, The Special One ingin mengawalinya dengan optimisme besar dan ambisi meraih gelar Champions ketiganya. Mou sudah mencatatkan nama untuk pertama kalinya kancah Eropa bersama FC Porto di musim 2003/2004.
Kemudian, pelatih modis ini kembali mengusung dan mengecup trofi Champions bersala raksasa Serie A, Inter Milan di musim 2009/2010. Kini, Mourinho sudah tak sabar untuk meraih trofi itu untuk ketiga kalinya, sekaligus membantu Los Merengues merebut titel Eropa ke-10nya.
“Saya ingin memenangkan Liga Champions dengan tiga tim berbeda. Sekarang, Real Madrid sudah memenangkan liga Spanyol, target musim selanjutnya sudah pasti memenangkan Liga Champions,” papar Mou ketika mengunjungi Singapura dalam rangka promosi bisnis.
Sukses di level klub dan selalu mengantarkan gelar di tim yang diasuhnya, datang pertanyaan apakah dia berkenan memberi sukses di level internasional dengan melatih tim nasional Portugal.
Tanpa diduga, Mou menyatakan tidak bersedia. Bukan karena tak nasionalis terhadap negerinya sendiri, tapi karena Mou tak ingin membesut tim yang tak secara intensif berkompetisi. Mou juga menuturkan dia membutuhkan tekanan agar ide-ide briliannya keluar bagaikan derasnya air terjun.
“Sepertinya saya tak mau dan tak bisa melatih tim nasional yang hanya bermain dua bulan sekali dan ikut turnamen resmi setiap dua tahun. Saya butuh tekanan dan terus mengasah pikiran dan strategi di partai yang dimainkan dua atau tiga kali selama sepekan,” pungkasnya, sebagaimana disadur The Independent, Jumat (15/6/2012).
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
Label:
Champion League,
Football
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar