Isu Suap Terpa FIFA, Blatter Alihkan Perhatian?
Minggu, 15 Juli 2012
Presiden FIFA, Sepp Blatter mengisyaratkan bahwa penunjukkan Jerman sebagai tuan rumah Piala Dunia 2006 mungkin tercemar dengan adanya unsur suap ketika pemungutan suara.
Pria berusia 76 tahun itu mengungkapkan bahwa salah satu anggota yang memiliki hak suara secara misterius meninggalkan ruangan saat pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2006 berlangsung. Blatter merasa akan terlalu naif jika dirinya berpikir tidak terjadi apa-apa pada saat itu.
"Piala Dunia dibeli? Saya sedang berpikir tentang bagaimana Piala Dunia 2006 itu diberikan, ketika seseorang tiba-tiba meninggalkan ruangan pada saat terakhir,” ungkap Blatter, seperti dilansir Sportal, Senin (16/7/2012).
“Dari perbandingan suara diprediksi sama kuat 10-10, tapi kemudian menjadi 10-9 dengan menempatkan Jerman memiliki suara lebih banyak saat pemungutan suara,” ujarnya.
"Saya senang bahwa saya tidak harus memberikan suara menentukan. Tapi, yah, orang yang baru bangun tidur tiba-tiba dan meninggalkan ruangan. Mungkin saya terlalu naif pada kesempatan itu. Saya tidak menyiratkan apa-apa dan hanya mengatakan apa yang terjadi," kilah Blatter.
Sementara itu, Asosiasi Sepakbola Jerman (DFB) bereaksi keras terhadap komentar Blatter dan komentar pria berkebangsaan Swiss itu tak lain sebagai pengalihan perhatian dari skandal suap terakhir yang melibatkan mantan Presiden FIFA, Joao Havelange.
"Ini pernyataan samar-samar dan sepenuhnya tanpa dasar. Komentar itu tampaknya hanya untuk mengalihkan isu terkini dan peristiwa yang menimpa FIFA belakangan,” kata Sekretaris Jenderal DFB, Helmut Sandrock.
Blatter juga mengungkapkan bahwa ada presiden sebuah asosiasi sepakbola yang tidak mau dia disebutkan namanya, sempat berusahanya menyuapnya pada tahun 1986. Namun, tawaran itu ditolak oleh Blatter dan setelah itu tak pernah ada lagi kejadian serupa.
"Telah ada upaya untuk menyuap saya. Ketika saya masih sekretaris jenderal FIFA, Presiden FA suatu negara mendekati saya menjelang pertandingan play-off Piala Dunia 1986. Itu terjadi di sini di markas FIFA," kata Blatter.
"Dia mendatangi saya dan menyatakan 'akan baik jika wasit akan mendukung kami’, sebelum memasukkan amplop ke dalam saku mantel saya. Amplop itu berisi USD50 ribu dan kemudian saya berikan kepada akuntan kami,” paparnya.
"Kemudian, kami membuka rekening bank atas namanya, dan mengatakan kepadanya tentang hal itu. Dia menarik uang lagi tak lama setelah itu, dan sejak itu tidak ada lagi yang mencoba menyuap saya," pungkasnya.
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar